Hati adalah pengendali. Jika ia
baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka
menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.
Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.' Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah.
Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, artinya:
Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.' Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah.
Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, artinya:
وَاتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً
لِّيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا
Dan
mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan
itu menjadi pelindung bagi mereka. (QS, 19:81)
كَلَّا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ
وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا
Sekali-kali
tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan
(pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan
menjadi musuh bagi mereka. (QS, 19:82)
Maka orang yang paling hina adalah
yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas
dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang
paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik
adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang
melakukannya adalah orang hina dan nista.
Terkadang keadaan sebagian manusia
tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian
lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil.
Sebagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam
kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia
mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak
terpuji dan tidak ada yang menolong.
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar